Negara Saya = Republik Plagiat ???
Kalo ngomongin soal "plagiat" mungkin semua udah tau. Menurut Wikipedia, plagiat adalah penjiplakan atau peniruan. Di "Negara Saya" hal ini sudah biasa. Bahkan sudah sangat menjamur dan merajalela. Dari mulai penjiplakan kreativitas seni, bahkan sampai fashion yang menurut saya semua hanya "ikut-ikutan". Yang lebih lucu lagi, saat lagi jaman-jamannya pengeboman, banyak yang pengen ikutan ngebom. Lagi jaman-jamannya korupsi, semua ikutan korupsi. Tapi kalo soal korupsi kayaknya udah mendarah daging di pemerintahan "Negara Saya" ini.
Selanjutnya adalah acara TV. Kalo boleh jujur, menurut saya semua acara di stasiun TV di "Negara Saya" itu sama. Sama banget malah. Yang satu bikin acara musik, yang lain ikutan. Ga mau kalah. Yang satu bikin sinetron religi, yang lain juga ikutan. Yang satu bikin acara komedi, yang lain juga latah. Apa demi menarik perhatian para pemirsa harus dengan cara seperti itu? Jangan-jangan tim kreatifnya juga sama semua. Hanya mereka yang tau.
Yang terakhir adalah yang paling menjamur. Plagiat di industri musik di "Negara Saya". Tidak perlu saya uraikan juga anda telah mengerti apa maksud saya. Semua hanya mengincar ketenaran semata yang padahal ketenaran itu tidak akan berlangsung lama. Hal itu karena mereka memilih jalan instan dengan "menjiplak" karya orang. Ga ada lagi karya-karya abadi kayak punya Sheila on 7, Padi, Gigi, dan semua seniman di jaman dulu yang perjalanan karirnya dimulai dari 0. Mereka tau gimana susahnya buat bikin karya yang akhirnya diingat sepanjang jaman. Jujur gw lebih suka ST 12, sm*sh, Efek Rumah Kaca, atau Gugun Blues Shelter.Mereka berani mendobrak industri musik di "Negara Saya" yang terkesan itu-itu saja. Melalui jalurnya masing-masing, mereka menunjukkan kretivitas mereka. Sayang. Sekarang semua mengekor mereka. Semua mengikuti mereka dengan satu tujuan. Ketenaran. Apakah "Negara Saya" adalah Republik Plagiat??
Selanjutnya adalah acara TV. Kalo boleh jujur, menurut saya semua acara di stasiun TV di "Negara Saya" itu sama. Sama banget malah. Yang satu bikin acara musik, yang lain ikutan. Ga mau kalah. Yang satu bikin sinetron religi, yang lain juga ikutan. Yang satu bikin acara komedi, yang lain juga latah. Apa demi menarik perhatian para pemirsa harus dengan cara seperti itu? Jangan-jangan tim kreatifnya juga sama semua. Hanya mereka yang tau.
Yang terakhir adalah yang paling menjamur. Plagiat di industri musik di "Negara Saya". Tidak perlu saya uraikan juga anda telah mengerti apa maksud saya. Semua hanya mengincar ketenaran semata yang padahal ketenaran itu tidak akan berlangsung lama. Hal itu karena mereka memilih jalan instan dengan "menjiplak" karya orang. Ga ada lagi karya-karya abadi kayak punya Sheila on 7, Padi, Gigi, dan semua seniman di jaman dulu yang perjalanan karirnya dimulai dari 0. Mereka tau gimana susahnya buat bikin karya yang akhirnya diingat sepanjang jaman. Jujur gw lebih suka ST 12, sm*sh, Efek Rumah Kaca, atau Gugun Blues Shelter.Mereka berani mendobrak industri musik di "Negara Saya" yang terkesan itu-itu saja. Melalui jalurnya masing-masing, mereka menunjukkan kretivitas mereka. Sayang. Sekarang semua mengekor mereka. Semua mengikuti mereka dengan satu tujuan. Ketenaran. Apakah "Negara Saya" adalah Republik Plagiat??
Komentar
Posting Komentar